FTUI BUAT BATERAI DARI AMPAS KOPI UNTUK KENDARAAN LISTRIK

Para peneliti dari Departemen Metalurgi dan Teknik Material Fakultas Teknik Universitas Indonesia (DTMM FTUI) telah menemukan inovasi baru dalam pembuatan baterai untuk kendaraan listrik. Para peneliti mengembangkan prototipe baterai listrik menggunakan limbah batok kelapa sebagai salah satu bahan utamanya, yang kemudian diolah menjadi karbon aktif dan ditambahkan ke material aktif anoda. Selain itu, tim peneliti juga sedang menyelidiki kemungkinan menggunakan ampas kopi untuk membuat grafen, dengan tujuan meningkatkan konduktivitas material aktif anoda. 

Baterai lithium-ion buatan FTUI ini terbuat dari campuran Lithium Titanate Oxide (LTO), timah (Sn), dan karbon aktif (C). LTO tersebut juga dicampur dengan Silikon (Si) dan karbon aktif untuk membentuk dua jenis komposit, yaitu LTO/C-Sn dan LTO/C-Si, yang berfungsi sebagai material aktif anoda. Sementara itu, Lithium Ferro Phosphate (LFP) digunakan sebagai material aktif katoda. 

Baterai dari Ampas Kopi karya FTUI

 

Ketua Tim Peneliti Baterai Lithium-Ion FTUI, Prof. Dr. Ir. Anne Zulfia Syahrial, M.Sc, menjelaskan bahwa penggunaan LTO dalam baterai ini membuatnya lebih tahan terhadap korsleting selama proses pengisian daya. Sebagai hasilnya, arus listrik yang dihasilkan menjadi lebih stabil dan aman dibandingkan dengan baterai Lithium Graphite yang umumnya digunakan pada kendaraan listrik saat ini. 

Prof. Anne bercerita ide pemanfaatan ampas kopi untuk baterai Lithium Ion berawal saat tim peneliti melihat banyaknya sampah dari kopi yang tak dimanfaatkan. Kemudian, tim mengkaji kandungan pada ampas kopi yang ternyata dapat diolah menjadi grafen untuk meningkatkan konduktivitas LTO pada baterai Lithium-Ion. 

“Kami melihat bahwa pada limbah kopi terdapat partikel-partikel yang bagus dan cocok untuk menghasilkan nano partikel dengan surface areanya baik. Dengan kondisi surface area yang baik, semakin banyak ion yang masuk dapat menghasilkan tenaga yang lebih bagus juga,” jelas Prof Anne. 

Prof. Anne dan Baterai Ampas Kopi

Keunggulan lain dari baterai Lithium-Ion dengan LTO, lanjut Prof Anne, yakni bobotnya yang ringan dan waktu pengisian daya yang lebih cepat. Tim Peneliti FT UI memperkirakan baterai mobil listrik dengan LTO ini ke depan bobotnya dapat mencapai sekitar 200 kilogram. Dengan bobot yang ringan itu, jarak tempuh yang bisa dicapai mobil akan meningkat, dibandingkan menggunakan baterai berkapasitas sama yang ada saat ini dengan bobot kisaran 500 kilogram. Sementara waktu pengisian daya idealnya berkisar di angka 15-30 menit, lebih cepat dibandingkan baterai mobil listrik yang saat ini membutuhkan 1,5-2 jam waktu pengisian daya.